Di dalam gerimis,
Penuh rahmat, dia tersentuh
Cendawan alpa, sesegar pagi,
Yang permai damaikan.
Tunggul di pinggir rimba,
Lantas mendambarkan,
Kisah sempurna dari jiwa,
Bakal surinya.
Di dalam kelambu,
Menunggumu, dia kesali,
Hilang bayangan,
Pedoman, ikhtiar dan arah.
Persis si buta mendambakan,
Hidup sedehana,
Menjamahi hari-hari,
Mimpi-mimpinya.
Oh sendiri meratapi
Sekalungan sengsara,
Dan meratap siksa,
Pahit maung madah punjangga.
Terbukti kasih
Yang hanya serampang berbisa,
Mengukir gerigis besi kaca,
Dan pawaka.
(2x)
Tak tersedar meratapi kepusar keinsanan
Membibitkan titis-titis sepekat warna darah dan dosa
Penuh rahmat, dia tersentuh
Cendawan alpa, sesegar pagi,
Yang permai damaikan.

Tunggul di pinggir rimba,
Lantas mendambarkan,
Kisah sempurna dari jiwa,
Bakal surinya.
Di dalam kelambu,
Menunggumu, dia kesali,
Hilang bayangan,
Pedoman, ikhtiar dan arah.
Persis si buta mendambakan,
Hidup sedehana,
Menjamahi hari-hari,
Mimpi-mimpinya.
Oh sendiri meratapi
Sekalungan sengsara,
Dan meratap siksa,
Pahit maung madah punjangga.
Terbukti kasih
Yang hanya serampang berbisa,
Mengukir gerigis besi kaca,
Dan pawaka.
(2x)
Tak tersedar meratapi kepusar keinsanan
Membibitkan titis-titis sepekat warna darah dan dosa
3 comments:
bgus lagu nie..klu tarik msti dh serak suara..
mosin, menulis lirik t'baik. ti dtg jmpe ak ek. ak tgh crk vocalis. hahahaha.
lagu nie aq duet ngan wan..die penah dtg hostel ko dulu..
aq nyanyi wing die nayani search..
smpai sakit tekak..hehehe
Post a Comment